Cinta terkadang
harus meninggalkan rindu sepanjang pengharapan itu. Cinta membuat sunyi dikala
sendiri. Ini adalah rasa di dalam asa, juga derita jiwa yang penuh dengan
dahaga kenikmatan. Kenapa cinta memilih pergi disaat bahagia nyaris sempurna?
Buat apa kebersamaan itu kalau tidak lebih dari sebuah fatamorgana yang hanya indah dikejauhan sana. Tapi akhirnya sirna. Itu tidak lebih seperti mimpi dan akan hilang dikala aku terbangun. Tapi tetap saja meninggalkan perih setelah engkau menghempaskan cinta itu buatku.
Ada bahasa yang
ingin Q sampaikan lewat tatapan mataQ. Bahasa kesyukuran karena pernah ada
orang dalam cerita kehidupanQ. Dan tidak akan pernah hilang meski perpisahan
itu ada. Juga bahasa duka yang mendalam.
Ada warna hati yang
terasa berbeda waktu itu, mungkinkah sedih, gembira atau sendu sebab rindu yang
sudah mulai menyapa?. Semua terasa dan sepertinya warna itu akan bercerita lain
tentang ujung perjumpaan. Apalagi kalau bukan perpisahan yang sebentar lagi
akan menyapa cinta yang pernah ada. Seiring langkah yang mulai kian menjauh,
dan akhirnya menghilang.
Sejak pelukan
terkahir dan menjadi pelukan perpisahan, keindahan demi keindahan itu seolah pudar,
bersama gumpalan awan kesunyian. Sendiri membawa serta sepi, sunyi menjadi
lukisan paling indah di dinding hati.
Sendiri terasa lebih
indah untuk menikmati kidung cinta yang tidak sempurna. Namun, tak ada
keinginan untuk membuatnya lebih berkesan, selain memoles pertemuan itu dengan
senyum yang dipaksakan.
Hari ini, esok dan
hari berikutnya tidak memberikan cerita-cerita bermakna. Sketsa warna itu
nampak sama. Tidak lagi berwarna-warni bagai waktu lalu yang tertinggal. Tak terdenagr
lagi gaung puisi sebagai pemujaan untuk sang dewi. Sepertinya sang dewi masih
terlelap dalam mimpi-mimpi malam.
aQ membiarkan
kerinduan itu bertiup seperti sepoi-sepoi angin di musim panas saat
mempermainkan dedaunan. Sejuk dan seperti itulah rindu mempermainkan diriQ. Terasa
menggelitik dan tidak pernah membiarkan jiwa ragaku melewati kedamaian itu.
aQ membagi kerinduan
demi kerinduan itu pada cakrawala. Semuanya percuma, karena hanya akan
menghadirkan kerinduan baru.
Inilah perjuampaan
sebenarnya terus menjadi harap disetiap malam panjang dan penghias disetiap
mimpi-mimpiQ selama ini. Saat ini, rasa
itu seperti lebih nyata dan semakin jelas arah tujuannya.
Note :
tulisan ini hanya sebuah ringkasan dari novel yang pernah saya
baca hehehe
0 komentar:
Posting Komentar