Kita adalah orang lemah yang dikalahkan oleh jarak

Semakin ingin melupakanmu, bayang mu semakin kuat terpatri dalam ingatanku. Entah ini malam keberapa, malam malam penuh kerinduan. 


Melihatmu, meski lewat selembar foto tak berbingkai. Aku melihat senyummu. Matamu. Tatapanmu. Ah, aku merindukanmu. Dan aku benci itu.

Engkau yang dulu pernah memberiku harapan. Kini tak ada lagi. Pergi begitu saja membawa separuh hatiku. 

Aku belajar merelakanmu. Tak lagi menunggu kabarmu, bahkan tak ingin lagi melihatmu. Aku sedang berusaha. Aku juga tak ingin membencimu. Tapi sebenarnya aku ingin itu. 

Kita adalah orang orang lemah. Kita dikalahkan oleh jarak. Aku tidak ingin menyalahkan apapun. Mungkin hatimu terlalu lemah untuk bertahan atau mungkin aku yang tak sanggup untuk mempertahankan.

Kau adalah alasan aku untuk percaya jika cinta itu memang ada. Tapi kau juga yang menghancurkannya. Kata katamu, janji janji yang pernah kau berikan, sekarang hanya omong kosong. 

Kau membuatku tak lagi bisa percaya jika cinta memang ada. Kau tidak hanya menyakitiku. Tapi kau juga telah menyakiti keluargaku dengan janjimu dan kata kata manismu yang... sungguh tak bisa ku percaya kau melakukan itu. 

Kini, dengan berlalunya waktu aku berharap aku bisa kembali berdiri tegak dan melupakan masa lalu. Membungkus semua kenangan dan menyimpannya rapat rapat agar tak lagi mengganggu ingatanku. 

Yaa...cara terbaik mengobati luka hatiku adalah dengan melupakanmu dan semua kenangan tentangmu. Meski ini sulit aku akan berusaha. Kau juga boleh membawa separuh hatiku tapi aku tak lagi ingin membawa diriku terlalu lama dalam kesedihan. 

Aku ingin kebahagiaanku kembali. Seperti kembalinya pagi saat mentari menampakkan dirinya. 




Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.