Nyanyian Rindu (bag. 2)

Q biarkan semua mengalir bagai air dalam sungai kehidupan, dan menyerahkan kepada sang waktu kapan air itu akan menuju muaranya. Mungkin itulah kisah baru yang akan Q mulai. Kini senja tak lagi dilewati sendiri, meski sapaan mentari jingga masih menitipkan sepi yang berlama-lama dengan sedu sedan yang mendatangkan duka lagi.

Memang tak ada salahnya mencoba tegar kembali bagai waktu-waktu yang telah pergi. aQ berusaha keras melakukan itu dengan menepis mimpi-mimpi yang tak lagi pasti. Mungkin saja yang telah pergi tak akan pernah kembali.  Barangkali seperti itulah cinta yang sulit di kuak dan masih menjadi misteri.

aQ memikirkan satu cara untuk melupakan apa yang terasa berat dihati saat masalah itu datang menghinggapi. aQ berdiri di atas motor yang berjalan, dengan kedua tangan telentang. Lalu aq, membayangkan kalau saat itu aQ terbang.
Sejenak Q lupakan semua masalah yang menyesakkan dan Q bayangkan kalau aQ bisa terbang, pasti aQ merasakan apa yang Q bayangkan. aQ dapat melihat bagaimana jingga matahari terbias dalam air danau sehingga berubah menjadi lukisan alam yang sempurna.

aQ membagikan kesedihanQ pada semua yang aku lihat sampai aQ merasakan kalau kesedihan itu tidak bersisa lagi.
aQ berusaha menyimpan rasa itu pada kedalaman kenangan bersama seorang terdahulu. Namun, aQ tidak pernah tahu bagaimana cinta itu akan jelang lagi dengan cara cinta itu sendiri. Rasa itu begitu saja datang menyapa dan menyentuh.

Bagaimana fajar itu akan terasa kalau tidak pernah melakukan perjalanan malam? Dan aQ seperti hanyut dalam perenungan jiwa yang dalam, bukan karena aQ tidak lagi percaya akan cinta. Tapi, aQ ingin membuat keputusan yang tepat setelah mencoba membuka pintu hatiku kembali untuk hadirnya cinta yang baru.

aQ mengabaikan kelelahanQ dan berusaha meraih keceriaan yang hilang. Dan cerita boleh saja hilang dan ada keinginan untuk mengaggntinya dengan kisah baru, hingga semuanya ada dan tiada seiring perjalanan hari yang datang dan pergi. Datang dan pergi lagi, terus begitu dan selamanya akan seperti itu. Tiada yang tau apakah kisah hari ini, esok dan hari-hari berikutnya akan menjelma menjadi kebahagiaan atau malah sebaliknya, menjadi duka lara, tidak yang tau.
Tapi, aQ tidak pernah berharap kalau akhirnya cinta itu akan pergi manjauh dan akhirnya menghilang. aQ sedih, akhirnya rindu menjadi nyanyian baru dalam sendiriQ. aQ bagai merasa kehilangan sayap dan merasakan perih ketika sepasang sayapQ patah tertusuk ilalang.

Kerinduan itu menjdi sendu yang berkepanjangan. aQ tidak pernah berharap akan hal itu. Tapi, semuanya telah terjadi dan membuat aQ lelah. Bahkan sangat lelah. Tapi, siapa yang tau kalau sekali waktu hujan akan datang dan menyuburkan tanaman ilalang di taman luas yang pernah menjadi saksi menyatunya dua hati yang berbeda.
Tak ada bicara karena terkadang diam itu menjadi pilihan saat ingin merasakan keindahan itu lebih sempurna. Namun, haruskah aQ terus-menerus hanyut dalam kesendirian yang memilukan itu? aQ tidak tau. Dalam diam ada kekhawatiran yang membuatQ cukup tersiksa.

Cinta mengehendaki kebahagiaan bagi yang dicintai meski cinta itu tidak di miliki seutuhnya, atau bahkan cinta itu tidak akan pernah dimiliki. Barangkali itulah bentuk pengorbanan itu untuk orang yang dicintai.

Kenangan masa lalu itu memang belum sepenuhnya terlupakan dan memang tidak akan pernah terlupakan. Karena disana ada penggalan-penggalan keindahan menyertainya. Seberapa kuatnya aQ menjaga tirai hati itu, akhirnya terkoyak dengan kesombongan kasih masa lalu. Kemudian meninggalkan segores perih yang membias pada pandaran wajah yang pucat. Mirip pagi hari yang pemalu dengan seulas senyum kecil yang patah.

Dalam perjalanan hidup ini, ada yang datang dan ada yang pergi. Ada suka dan ada duka. Semuanya telah di tata seperti itu, dalam panggung sandiwara kehidupan. Akan terus seperti itu, hingga datang kehidupan berikutnya yang abadi. Kehidupan yang penuh dengan pesona cinta.

Lalu, apalagi yang bisa Q lakukan dalam batas ketidakberdayaanQ, selain merintih, memohon, dan berharap dalam doa-doa yang sanggup dipanjatkan kepada yang Maha Kasih.


La Tahzan :: "Jangan khawatir, AKU di sini bersamamu" (QS 2:214, 2:186)

Pernahkah saat kau duduk santai dan menikmati harimu, tiba-tiba terpikirkan olehmu ingin berbuat sesuatu kebaikan untuk seseorang ?

Itu adalah Allah yang sedang berbicara denganmu dan mengetuk pintu hatimu (QS 4:114, 2:195, 28:77)

Pernahkah saat kau sedang sedih, kecewa tetapi tidak ada orang di sekitarmu yang dapat kau jadikan tempat curahan hati ? 

Itu adalah Allah yang sedang rindu padamu dan ingin agar kau berbicara pada-NYA (QS 12:86)

Pernahkah tanpa sengaja kau memikirkan seseorang yang sudah lama tidak bertemu, tiba-tiba orang tersebut muncul, atau kau bertemu dengannya atau kau menerima telepon darinya ?

Itu adalah Kuasa Allah yang sedang menghiburmu. Tidak ada yang namanya kebetulan (QS 3:190-191).

Pernahkah kau mendapatkan sesuatu yang tidak terduga, yang selama ini kau inginkan tapi rasanya sulit untuk didapatkan ?

Itu adalah Allah yang mengetahui dan mendengar suara batinmu serta hasil dari benih kebaikan yang kau taburkan sebelumnya (QS 65:2-3).

Pernahkah kau berada dalam situasi yang buntu, semua terasa begitu sulit, begitu tidak menyenangkan, hambar, kosong bahkan menakutkan ?

Itu adalah saat Allah mengizinkan kau untuk diuji, Dan Allah ingin mendengar rintihan serta do'amu agar kau menyadari akan keberadaan-NYA.... Karena DIA tahu kau sudah mulai melupakan-NYA(QS 47:31, 32:21).

Jika kau peka, akan sering kau sadari bahwa KASIH dan KUASA Allah selalu ada di saat manusia merasa dirinya tak mampu.

Apakah kau pikir tulisan ini hanya iseng? Tidak! Sekali lagi, TIDAK ADA YANG KEBETULAN...

Beberapa menit ini tenangkanlah dirimu rasakan kehadiran-NYA..
dengarkan suara-NYA yang berkata:

"Jangan khawatir, AKU di sini bersamamu" (QS 2:214, 2:186)

Nyanyian Rindu (bag. 1)

Cinta terkadang harus meninggalkan rindu sepanjang pengharapan itu. Cinta membuat sunyi dikala sendiri. Ini adalah rasa di dalam asa, juga derita jiwa yang penuh dengan dahaga kenikmatan. Kenapa cinta memilih pergi disaat bahagia nyaris sempurna?

Buat apa kebersamaan itu kalau tidak lebih dari sebuah fatamorgana yang hanya indah dikejauhan sana. Tapi akhirnya sirna. Itu tidak lebih seperti mimpi dan akan hilang dikala aku terbangun. Tapi tetap saja meninggalkan perih setelah engkau menghempaskan cinta itu buatku.

Ada bahasa yang ingin Q sampaikan lewat tatapan mataQ. Bahasa kesyukuran karena pernah ada orang dalam cerita kehidupanQ. Dan tidak akan pernah hilang meski perpisahan itu ada. Juga bahasa duka yang mendalam.
Ada warna hati yang terasa berbeda waktu itu, mungkinkah sedih, gembira atau sendu sebab rindu yang sudah mulai menyapa?. Semua terasa dan sepertinya warna itu akan bercerita lain tentang ujung perjumpaan. Apalagi kalau bukan perpisahan yang sebentar lagi akan menyapa cinta yang pernah ada. Seiring langkah yang mulai kian menjauh, dan akhirnya menghilang.

Sejak pelukan terkahir dan menjadi pelukan perpisahan, keindahan demi keindahan itu seolah pudar, bersama gumpalan awan kesunyian. Sendiri membawa serta sepi, sunyi menjadi lukisan paling indah di dinding hati.
Sendiri terasa lebih indah untuk menikmati kidung cinta yang tidak sempurna. Namun, tak ada keinginan untuk membuatnya lebih berkesan, selain memoles pertemuan itu dengan senyum yang dipaksakan.
Hari ini, esok dan hari berikutnya tidak memberikan cerita-cerita bermakna. Sketsa warna itu nampak sama. Tidak lagi berwarna-warni bagai waktu lalu yang tertinggal. Tak terdenagr lagi gaung puisi sebagai pemujaan untuk sang dewi. Sepertinya sang dewi masih terlelap dalam mimpi-mimpi malam.

aQ membiarkan kerinduan itu bertiup seperti sepoi-sepoi angin di musim panas saat mempermainkan dedaunan. Sejuk dan seperti itulah rindu mempermainkan diriQ. Terasa menggelitik dan tidak pernah membiarkan jiwa ragaku melewati kedamaian itu.

aQ membagi kerinduan demi kerinduan itu pada cakrawala. Semuanya percuma, karena hanya akan menghadirkan kerinduan baru.
Inilah perjuampaan sebenarnya terus menjadi harap disetiap malam panjang dan penghias disetiap mimpi-mimpiQ  selama ini. Saat ini, rasa itu seperti lebih nyata dan semakin jelas arah tujuannya.

Note :
tulisan ini hanya sebuah ringkasan dari novel yang pernah saya baca hehehe


Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.