Rindu

Suatu sore yang basah, saat hujan mengguyur seluruh kota. Ku tatap keluar jendela kamarku. Saat senja tak lagi nampak karena tertutup awan. Aku menatap keluar jendela menikmati hujan yang turun saat itu. Sekilas seseorang hadir menghampiri dan berdiri di sampingku. Aku menatapnya, menghadapkan wajahku padanya. Tak sepatah katapun keluar dari bibirnya. Dia hanya diam.

Aku melihat senyumnya. Sesimpul senyuman yang biasa ku lihat darinya.

Tanpa kata. Kita hanya diam. Aku menundukkan pandanganku, gemuruh langit menyadarkan ku. Mengacaukan semua lamunanku.

Dia tak benar benar ada. Kedatangannya tak nyata. Dia hanya bayangan yang tak ingin ku pikirkan lagi.

"Kenapa begitu sulit untuk tidak memikirkanmu." Pekikku dalam hati

Sulit untuk melupakanmu. Sesulit diriku saat melepasmu. Diam diam aku masih menatap fotomu yang masih tersimpan di handphoneku. Diam diam. Ya. Diam diam aku masih merindukanmu.

Saat ini rindu hanya menjadi milikku sendiri. Diam diam aku merindu. Diam diam aku memikirkanmu. Diam diam aku... ah... aku harus malu pada diriku sendiri.

Ketika rindu terus menyapa, lalu pada siapa harus ku sampaikan rindu ini?? Tentu tidak padanya lagi. Dia bukanlah seseorang yang ku kenal lagi. Sekarang kami menjadi orang asing.

Aku masih dalam anganku. Duduk di tepian rindu dengan rasa yang tak berubah...

Rindu. Ah rindu itu menyesakkan.
Rindu itu... aku tak ingin memikirkannya lagi. Rindu.











Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.